India

Pada tanggal 3 Januari 2009, sekolah-sekolah di ibukota India New Delhi ditutup untuk beberapa minggu karena suhu yang beku, angin yang kencang, dan kabut yang berisiko pada kesehatan para siswa. Mengetahui banyak orang tanpa perlindungan yang cukup dari cuaca dingin yang hebat yang sebagian besar ada di India bagian utara, Maha Guru Ching Hai segera menyumbang US$10.000 dan dengan bantuan utusan hakim daerah anggota, tim kami mengirimkan selimut wol dan barang-barang kebutuhan lain yang dibutuhkan oleh masyarakat agar tetap hangat. Ahli bedah Palang Merah Dr. Shyam Swaroop dan sukarelawan lainnya juga turun tangan membantu meringankan pekerjaan di Lucknow.

Masyarakat setempat sangat berterima kasih dan terharu atas kasih Guru Ching Hai yang tanpa pamrih. Kami berdoa agar temperatur yang ekstrem ini akan mereda setelah banyak orang yang menjalankan gaya hidup yang penuh kasih seperti pola makan vegan.

Pengeluaran Maha Guru Ching Hai
untuk pekerjaan meringankan cuaca dingin di India

Pada tanggal 25 Mei, badai topan Aila memukul daerah-daerah di Bengala Barat sebelah timur India. Dilaporkan ada ratusan yang meninggal, sejumlah rumah hancur dan lebih dari 100.000 orang kehilangan rumah dan tidak memiliki tempat tinggal. Tim relawan dari Formosa melakukan dua kali perjalananan ke Bengala Barat pada bulan Juni, membawa Kasih Guru serta menyumbang US$25.000 dan US$10.000, secara berturut-turut.

Kami bekerja sama dengan dua kelompok non-profit lokal, Manav Jyot dan Kelompok Sadharmik yang membantu kami mengumpulkan makanan, obat-obatan, dan baju serta menemani kami selama perjalanan menuju daerah-daerah yang terkena bencana. Pada tanggal 7 Juni, beberapa anggota kami melakukan perjalanan dengan perahu ke Pula Bajar, sebuah desa yang berlokasi di sebelah selatan Kolkata untuk mendistribusikan sejumlah bahan bantuan yang pertama. Anggota yang lain dengan menggunakan perahu berangkat menuju Dhamakhali untuk menemui masyarakat dan melihat apa yang mereka butuhkan. Selama dua hari berikutnya, kami mengumpulkan makanan dari pasar lokal dan mendistribusikannya ke lebih dari sepuluh desa yang berada di pinggir sungai di Dhamakhali.

Regu sukarelawan kedua dari Formosa tiba di Kolkata pada tanggal 30 Juni untuk melanjutkan upaya bantuan. Di samping penginapan tempat mereka tinggal, ada kuil Jain. Setelah mengetahui misi kami, pemimpin kuil Namra Muni dan murid-muridnya secara sukarela memberikan bantuan.

Bahan-bahan bantuan termasuk makanan, jaring nyamuk, dan pakaian dikumpulkan pada dua hari berikutnya. Esok paginya, bersama-sama dengan lebih dari sepuluh sukarelawan dari kuil Jain, kami melanjutkannya ke desa yang paling parah terkena bencana yaitu Pathar Pratima. Ketika menerima perlengkapan darurat disertai berkat dan kasih yang besar dari Guru, para penduduk desa berseri-seri gembira dan mengucapkan terima kasih atas cinta dan kepedulian Guru.

Pada tanggal 4 Juli, Guru memberikan sumbangan lain sebesar US$10.000 untuk korban bencana di Assam setelah mengetahui tempat itu telah terkena banjir. Untuk menjangkau Lakhimpur, desa di negara bagian Assam yang paling parah terkena bencana, tim penyelamat kami menyelidiki situasi dan barang-barang apa yang dibutuhkan melalui petugas pemerintah setempat. Dengan diatur oleh Guru, kami menjumpai Shri Dhiren Dutta, dermawan setempat dan anggota komunitas perdagangan yang dihormati. Dengan bantuan beliau, kami mendapatkan bantuan makanan dan obat-obatan yang telah didistribusikan ke masyarakat yang ada di sepuluh desa di Bhahpara dan Khamun. Tergerak oleh kasih Guru, Shri Dutta berkata bahwa beliau akan mengikuti pola makan vegetarian. Setelah itu beliau dengan bangga memasang spanduk yang berhubungan dengan nama Guru di pintu masuk sebagai peringatan kepada penduduk setempat tentang pentingnya pola makan vegetarian untuk meredakan bencana yang membayangi akibat pemanasan global.

Terima kasih atas berkat Tuhan, ketiga misi bantuan telah diselesaikan dengan lancar.

Pengeluaran Maha Guru Ching Hai untuk
Pemulihan Badai dan Banjir Siklon di India
 

* Selama operasi pemulihan, rekan inisiat membayar sendiri biaya transportasi, makanan dan akomodasi mereka.

<<	Daftar Isi	>>
Beritahu teman