Berada di Jalur Rohani

Perjalanan Pulang Seorang Pengembara

Oleh Tunglesta (Asal dalam bahasa Inggris)

Saya telah mendapatkan setengah inisiasi ke dalam Metode Quan Yin pada umur 9 tahun, akan tetapi saya tidak menerima inisiasi penuh setelah 13 tahun kemudian. Ketika saya muda, meditasi tidak mempunyai arti apapun. Tetapi, setelah berlatih, Guru telah menanamkan benih-benih pengalaman yang seorang anak kecil tidak mengerti. Ketika saya mulai tumbuh menjadi remaja, saya pergi ke luar negeri dan hidup dengan keluarga di Amerika Serikat bagian barat tengah. Kepercayaan mereka terhadap Agama Kristen dan partisipasi mereka dalam kegiatan gereja secara teratur telah menunjukkan kepada saya bagaimana orang-orang menyerahkan dirinya kepada Tuhan demi melayani orang lain.

Pada saat usia remaja, saya jarang hidup di satu tempat lebih dari 1 tahun. Selain itu, di mana pun saya pergi, saya pasti mencari teman yang bisa saya percayai. Meskipun saya menghadiri kelompok gereja sekolah, ikut serta dalam kompetisi sekolah, dan menjadi sukarelawan di rumah sakit, akan tetapi kegiatan sosial ini tidak benar-benar membantu saya mengerti arti dan tujuan dalam hidup ini.

Guru sering berkata, “Ketika murid siap, maka Sang Guru akan muncul.” Sesungguhnya, di Tahun Emas 3 (2006), Guru muncul dalam mimpi dengan gayanya yang saya kenal sejak kecil. Kejadian itu memotivasi saya untuk kembali ke ajaran-Nya. Dengan sedikit sumber daya, suatu hari saya menyaksikan video onlinenya dan ini seperti sebuah momen perubahan – semua keraguan dan ketidakpercayaan saya hilang. Setelah itu, Guru mempunyai beberapa ”serpihan roti” yang senantiasa siap di jalan untuk memperkuat dan membimbing saya kembali ke jalur.

Saya mempunyai salah pengertian di masa lalu karena sebuah artikel di sebuah surat kabar yang menulis mengenai mengapa Guru mengenakan pakaian yang indah. Akan tetapi semua itu sekarang sudah jelas. Sekarang saya merasa lebih bahagia dari sebelumnya saat melihat Guru tampil cantik. Seorang Guru Tercerahkan mempunyai otak yang sempurna dan seimbang. Otak kiri mewakili logika dan otak kanan mewakili bakat artistik dan intuisi. Karena salah seorang murid senior pernah berkata kepada saya, jika seorang Guru tidak menunjukkan bakat artistiknya, bagaimana saya bisa mengetahui kesempurnaannya?

Setelah menoleh balik, saya dapat melihat bahwa segala sesuatunya telah diatur sempurna sesuai waktunya. Hanya Tuhan yang mengetahui waktu yang terbaik untuk mendorong perkembangan benih di dalam. Dia mengetahui segala sesuatu di dunia ini dan di luar; hanya sayalah yang tidak mengetahui bahwa Tuhan senantiasa memperhatikan kita. Akhirnya, saya memulai perjalanan spiritual saya lagi, menjalankan jalur ini dengan perasaan yang senang saat mengetahui bahwa Guru selalu menepati janji-Nya semenjak tahun-tahun yang lalu ketika saya masih kecil hingga sekarang. Beliau tidak akan meninggalkan saya hingga saya sampai ke Rumah!