Satu Dunia dalam Kasih

Dari Kehilangan Pribadi  
Membawa Harapan untuk Membantu yang Lain
♥♥♥♥

Oleh Grup Berita AS (Asal dalam bahasa Inggris))

Ketika Susan Retik dan Patti Quigley kehilangan suami mereka dalam serangan World Trade Center tanggal 11 September 2001, kedua wanita yang berasal dari Boston itu sedang mengandung. Mereka sangat berduka cita bahkan setelah mereka telah menerima banyak dukungan keuangan dan emosi yang melimpah.

Suatu hari setelah Retik melihat sebuah acara TV tentang wanita Afghanistan, ia dan Quigley menyadari bahwa mereka lebih beruntung dibandingkan dengan satu juta wanita Afghanistan yang telah menjadi janda selama konflik lebih dari dua dekade terakhir.  Kedua wanita itu sadar bahwa mereka telah menerima banyak dukungan dari keluarga dan masyarakat mereka, sedangkan wanita Afghanistan itu telah ditinggalkan bahkan tanpa keinginan untuk mendukung anak-anak mereka. Kedua janda itu memutuskan untuk berbagi uang yang telah mereka terima dengan janda perang di Afghanistan.

Dengan begitu, di tahun 2003 mereka mendirikan Beyond the 11th (Melampaui Tanggal 11), sebuah yayasan nirlaba untuk membantu para janda di daerah yang terkena konflik.  Dua wanita itu mengeluarkan kontribusi pribadi yang besar, dan untuk menggalang dana lebih banyak, mereka mengorganisir sebuah tur sepeda dari Ground Zero (tempat terjadinya kecelakaan) di New York ke Boston.

Sampai hari ini, Beyond the 11th telah memberi sumbangan sekitar US$170.000 untuk program pengumpulan dana yang dijalankan oleh CARE Internasional.  Mereka juga telah memberi sumbangan kepada Women for Women Internasional dan kepada Arzu Rugs, sebuah program yang mengajarkan wanita Afghanistan untuk menenun permadani. Sejauh ini, program ini telah membantu hampir 2.500 wanita.

"Tujuan kami adalah untuk membantu wanita menjadi mandiri sehingga ia dapat memberikan apa yang tidak ia miliki kepada anak-anaknya," kata Retik.

Sebuah film dokumenter yang baru tentang cerita mereka, Beyond Belief (Melampaui Kepercayaan), baru-baru ini telah dikeluarkan.

 

Sumber:
http://www.csmonitor.com/2006/0531/p13s02-lifp.html http://www.commondreams.org/headlines06/0512-06.htm

Keterangan:
Susan Retik (kiri) dan Patti Quigley (kanan)  di Kabul, Afghanistan, pertemuan dengan wanita yang suaminya terbunuh selama perang saudara di negara itu