Kasih dalam Tindakan
Kenya

 

 

Proyek Penggalian Sumur untuk Meringankan
Penderitaan Korban Kekeringan di Kenya

 

 

Laporan wawancara melalui telepon
oleh Grup Berita
Taipei, Formosa
(Asal dalam bahasa Cina)

Kenya, sebuah negara di Afrika Timur dan sudah lama dilanda kekeringan yang mengancam hidup jutaan orang. Demi memperhatikan situasi di Kenya, Guru menginstruksikan rekan-rekan praktisi untuk membantu penduduk setempat dalam menggali sumur dan menemukan sumber air. Begitu menerima instruksi ini, rekan-rekan praktisi segera menghubungi berbagai perusahaan lokal untuk mengadakan proyek penggalian sumur. Meskipun mereka tidak bisa menemukan sumber air hingga belakangan ini, baik rekan praktisi maupun penggali sumur tetap terus mengusahakan yang terbaik, dengan harapan dapat mengatasi masalah persediaan air bagi penduduk lokal secepat mungkin.

Karena situasi kekeringan yang sangat parah dan wilayah negara yang sangat luas, maka pekerjaan ini harus difokuskan di wilayah yang dekat dengan ibu kota yang mempunyai populasi yang terpadat, transportasi yang mudah, peralatan dan dukungan teknis yang tersedia sehingga sumber air dapat ditemukan dengan lebih cepat. Oleh karena itu, rekan-rekan praktisi memutuskan untuk mengadakan proyek penggalian sumur pertama di Kangundo, sebuah desa pegunungan yang berpenduduk 4.000 orang, untuk menyediakan sumber air kepada penduduk setempat dan agar penduduk dari daerah yang lebih terpencil juga dapat menjangkau sumber air ini. Standar tinggi yang ditetapkan rekan-rekan praktisi dan perusahaan penggali sumur adalah : "Memberi manfaat kepada lebih banyak orang terlebih dahulu, dan mengebor dengan cepat." Menurut saudara-inisiat yang mengkoordinir proyek ini, beberapa hari sebelum menandatangani kontrak dengan perusahaan penggali sumur pada bulan April tahun ini, ada awan hitam di langit tetapi tidak turun hujan. Akan tetapi, sejak kontrak itu ditandatangani, hujan lebat turun dan terus berlanjut hingga dua minggu. Bahkan hingga saat ini, kadang-kadang ada hujan yang meringankan kekeringan untuk sementara waktu. Ini benar-benar sebuah mukjizat.

Di Kenya, perlu mendapatkan izin resmi dari pemerintah sebelum menggali sumur, dan biasanya membutuhkan waktu satu bulan. Untungnya, berkat berkah dari Guru, rekan-rekan praktisi mendapat izin dalam satu minggu, bahkan tanpa ada pengesahan dari organisasi internasional yang bersangkutan. Pada akhir bulan April, dengan dipimpin oleh ahli teknik yang ditugaskan oleh pemerintah Kenya, rekan-rekan praktisi dan pekerja penggali sumur berangkat dengan mobil dan meninggalkan jalan utama untuk naik ke gunung. Akhirnya, mereka tiba di Kangundo, sebuah desa pegunungan dengan populasi sekitar 4.000 orang, yang selalu kekurangan air.

Pertama-tama, ahli teknik memilih sebuah titik yang mungkin memiliki air. Perusahaan penggali sumur juga memperkirakan bahwa mereka akan mencapai air pada kedalaman 80 meter. Sayangnya, mereka tidak menemukan air. Pemimpin dari perusahaan penggali sumur memutuskan untuk menggali titik yang lain dan menemukan air pada kedalaman 120 meter. Akan tetapi, aliran air terlalu kecil dan tidak cukup untuk menopang kebutuhan setelah musim hujan lewat. Mereka kemudian memutuskan untuk menggali lebih dalam hingga 180 meter. Dengan pengalaman menggali sumur selama 20 tahun di masa lalu, suatu hal yang langka bahwa perusahaan berbasis Amerika ini tidak dapat menemukan air.

Mendengar berita bahwa kelompok luar negeri sudah datang menggali sumur, penduduk-penduduk di daerah itu dengan gairah datang menyambut mereka. Dalam penyambutan, mereka menyebutkan bahwa musim hujan sudah berlalu, tetapi mereka tidak pernah melihat hujan yang normal tahun itu. Musim hujan di Kenya jatuh pada bulan Februari dan Maret, dengan satu lagi musim hujan yang lebih pendek pada bulan Oktober dan November. Penduduk desa mengatakan bahwa sejak dua tahun yang lalu musim hujan sangatlah singkat sehingga mengakibatkan kekeringan serta kekurangan air di mana-mana. Stasiun TV lokal sering melaporkan korban jiwa akibat kekurangan air. Akan tetapi, pemerintah kewalahan untuk menjangkau daerah terpencil. Di beberapa tempat di mana transportasi tidak mudah, orang-orang membutuhkan waktu berjam-jam untuk pergi mengambil air. Oleh karena itu, penduduk desa mengatakan bahwa mereka sangat beruntung mendapatkan seseorang yang begitu murah hati seperti Maha Guru Ching Hai, yang tidak mempunyai hubungan apa pun dengan mereka, tetapi begitu peduli dengan mereka serta ingin menjaga persediaan air mereka. Mereka dengan sepenuh hati berterima kasih kepada Guru dan dengan tulus berdoa kepada Tuhan untuk memberkahi orang yang murah hati ini. Sekelompok pelajar dari Texas, Amerika yang sedang berkunjung ke sana mengatakan, "Jika ada lebih banyak orang di dunia yang begitu mencintai dan memperhatikan orang lain seperti Maha Guru Ching Hai, maka dunia ini pasti sudah akan menjadi lebih baik."

Penduduk desa sedang berdoa dengan tulus.

Pada tanggal 2 Juni, penggalian sumur sudah mencapai 160 meter dan akan berlanjut hingga 180 meter untuk mendapatkan sumber air yang lebih besar. Karena banyak anak di daerah Masai yang membutuhkan bantuan, maka para pekerja memutuskan untuk menggali sumur yang kedua di daerah itu.

Berdasarkan data statistik lokal, tahun lalu jumlah binatang yang melewati Kenya turun dengan sangat drastis, dan banyak orang meninggal karena kekurangan air akibat kekeringan. Jumlah penduduk Kenya kira-kira 33 juta jiwa. Sistem persediaan air yang ada sekarang hanya mengandalkan air di permukaan bumi yang berasal dari sungai, danau, dan juga air bawah tanah yang berasal dari sumur yang digali oleh pemerintah dan sumbangan internasional. Persediaan itu hanya dapat memenuhi kebutuhan sekitar 13 juta orang. Kekurangan air juga memaksa pertanian terhenti, pada gilirannya menyebabkan kekurangan makanan. Jadi, orang-orang tidak hanya meninggal karena kehausan, tetapi juga karena kelaparan. Oleh karena itu, menggali sumur untuk mendapatkan lebih banyak sumber air dapat mengatasi masalah Kenya dari akarnya.

Rekan-rekan praktisi percaya bahwa dengan kasih dan berkah dari Guru, maka proyek penggalian sumur akan lebih lancar dan produktif. Mereka berharap agar aksi ini akan membawa lebih banyak organisasi internasional untuk mengadakan proyek penggalian sumur serupa agar penduduk Kenya dapat mengatasi kesulitan yang disebabkan oleh kekurangan air. Mereka berharap agar usaha mereka dapat meningkatkan sistem persediaan air di Kenya dalam waktu dekat dan juga untuk menyediakan minuman untuk para penduduk serta hewan-hewan yang tidak terhitung jumlahnya. Begitu satu per satu masalah pertanian dan persediaan makanan dapat diatasi, pada akhirnya kemandirian dapat dipulihkan.

 

Beritahu teman tentang artikel ini