Era Vegetarian

Cerita tentang Dua Jenius yang Vegetarian

 

Diet vegetarian sangat bergizi, menyehatkan, dan membawa manfaat bagi orang dewasa dan anak-anak, membantu mereka untuk mengembangkan kecerdasan yang lebih tinggi, kasih yang lebih agung, dan kesadaran rohani yang lebih mendalam. Di bawah ini adalah cerita tentang dua orang paling cerdas di dunia dan keduanya adalah vegetarian.

 
Oleh Grup Berita Florida, Amerika Serikat (Asal dalam bahasa Inggris)

Wanita paling cerdas di dunia

Shakuntala Devi lahir pada tanggal 4 November 1939 di Bangalore, India. Dia adalah seorang ahli matematika yang sering kali disebut sebagai “manusia kalkulator” dan “wanita paling cerdas di dunia”. Dia telah diuji di berbagai universitas di seluruh dunia. Demonstrasinya yang paling terkenal adalah melakukan perkalian dua bilangan acak 13-digit dalam waktu 28 detik. Prestasi ini menempatkan Devi dalam Guinness Book of World Records (Buku Rekor Dunia Guinness)  meskipun belakangan rekor ini dihapus “karena pencapaiannya ini amat jauh mengungguli prestasi anak berbakat luar biasa lainnya sehingga bukti prestasinya dianggap cacat”. Perhitungan itu dilakukan di hadapan profesor matematika di universitas besar Amerika Serikat, yang menolak keraguan penerbit Guinness, tetapi mengakui bahwa pencapaian itu benar-benar luar biasa. Devi juga mematahkan berbagai rekor hitung-menghitung lainnya dan dianggap sebagai reinkarnasi dari Srinivasa Ramanujan (1887–1920), seorang jenius matematika terbesar sepanjang masa dan juga seorang vegetarian. Devi menjelaskan rahasia kemampuannya sebagai berikut:

Jawabannya muncul begitu saja di benak saya. Untuk perhitungan dengan bilangan besar, saya menyiapkan diri selama dua atau tiga hari. Saya mengistirahatkan diri saya, mengistirahatkan pikiran saya sepenuhnya. Saya menyampingkan masalah pribadi dan tidak memikirkannya sama sekali, yang juga merupakan terapi yang baik buat saya. Sewaktu di panggung, semua yang saya pikirkan adalah bagaimana untuk dapat memberikan jawaban yang benar terhadap semua soal. Ya, saya masuk dalam Guinness Book of World Records. Semua itu adalah anugerah Tuhan. Pujian apa pun bukan untuk saya. Saya dapat melakukan perhitungan selama waktu satu jam setengah atau dua jam. Sekali saya mulai, Anda tidak dapat menghentikan saya. Tetapi, untuk mengulanginya lagi, saya harus menyiapkan diri selama dua atau tiga hari.

Devi telah bepergian ke seluruh India dan Afrika untuk memberikan dorongan kepada anak-anak untuk belajar matematika. Baru-baru ini, dia telah berupaya untuk mendirikan institut matematika di India untuk mempromosikan warisan bangsanya yang membanggakan di bidang itu, dan dia telah menulis beberapa buku populer tentang pengajaran matematika dan juga sebuah novel kriminal. Berkaitan dengan metode pendidikan saat ini, dia berkata, “Kebanyakan sekolah pada saat ini mengajarkan komputer dan perangkat lunak, tetapi satu hal yang mereka lupakan adalah memberikan cadangan spiritual kepada anak-anak. Saya ingin agar itu juga diperhatikan karena satu tanpa lainnya adalah tidak baik.”

Devi juga merupakan seorang vegetarian sepanjang hidup dan telah menulis sebuah buku masakan vegetarian untuk kaum pria. Berikut ini adalah sebuah kisah menarik tentang diet vegetariannya. Ketika ia pertama kali ke Amerika Serikat, dia sering kali makan kue panekuk dan sirop maple karena makanan vegetarian masih sangat sedikit pada waktu itu. Panekuk Amerika mengingatkan dia akan sarapan yang umum di India Selatan yang disebut dosai (panekuk lentil yang difermentasikan). Selama periode itu, dia menjadi subjek dari sebuah penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Dr. Arthur Jensen, seorang peneliti kecerdasan manusia di Universitas California di Berkeley. Jensen menjelaskan tentang konsumsi kue panekuk yang dilakukan secara reguler oleh Devi, dalam sebuah makalah ilmiah, menyatakan bahwa hal itu merupakan bukti yang mungkin akan adanya kekacauan mental. Makalah tersebut kemudian digunakan sebagai rujukan untuk film peraih-Oscar, Rainman (1988). Dalam film itu, Dustin Hoffman berperan sebagai seorang jenius dengan kemampuan matematika yang serupa dengan Devi tetapi kehidupannya serba canggung—dan terobsesi dengan kue panekuk! Devi menertawakan kesalahpahaman ini, yang umumnya dimiliki oleh orang yang non-vegetarian. Kenyataannya, tesis Jensen menyatakan bahwa Devi adalah pribadi yang utuh, jenius matematika, dan model yang mengilhami dan penuh kasih.

Mengapa “Anak paling cerdas di Amerika” menjadi vegetarian

Gregory Smith adalah seorang anak cerdas luar biasa yang terkenal di Amerika Serikat. Ia lulus dari universitas pada usia tiga belas tahun dengan berbagai penghargaan dan saat ini sedang mengambil empat gelar doktor di Universitas Virginia. Pada usia sembilan tahun, ia mendirikan Youth Advocates (Penganjur Muda), sebuah organisasi yang mempromosikan perdamaian dan non-kekerasan, dan ia telah dinominasikan sebanyak empat kali untuk Hadiah Noble Perdamaian. Ia telah bertemu dengan sejumlah presiden (termasuk Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton), pemenang Hadiah Nobel Perdamaian dan para pemimpin lainnya. Ia juga pernah muncul di hadapan Dewan Keamanan PBB dan menjadi delegasi CCF bagi Sesi Khusus PBB terhadap Hak-Hak Anak. Beberapa pencapaian Gregory yang paling ia banggakan adalah pembangunan Sekolah Perdamaian di Kenya yang tercabik-cabik karena peperangan dan  pembangunan perpustakaan umum pertama di Rwanda. Saat ini, ia berusia enam belas tahun.

Sewaktu berusia dua tahun, meskipun ia tinggal dalam keluarga pemakan daging, Gregory berketetapan hati untuk berdiet vegetarian dan belakangan ia meyakinkan orang tuanya untuk mengikuti teladannya. Dalam menjelaskan keputusan yang diambilnya untuk bervegetarian, dia mengatakan:

Ada banyak alasan bagi saya untuk menjadi vegetarian. Terutama karena itu adalah menyehatkan. Jika seluruh dunia menjadi vegetarian, atau setidaknya konsumsi hewan dibatasi dua kali sebulan, kita akan dapat memberikan makanan bagi seluruh penduduk dunia dan menghapus kelaparan dan penyakit akibat kurang gizi. Penelitian telah membuktikan bahwa gizi dan kesehatan adalah elemen penting dalam keberhasilan proses pendidikan. Pendidikan dan pemahaman yang penuh kasih akan dunia kita adalah penting bagi perdamaian.

Sebagai siswa perguruan tinggi yang berusia sepuluh tahun, saya menarik perhatian media internasional. Hal itu membantu saya dalam misi saya untuk melindungi kehidupan anak-anak di seluruh dunia. Riset matematika, aplikasi biomedis, dan politik internasional adalah bagian dari cita-cita saya. Fondasi akademis yang sedang saya bangun, akan saling berhubungan di masa depan saya sementara saya bercita-cita untuk terus memberikan kontribusi bagi kepentingan negara saya dan dunia.

Kebulatan tekad anak muda yang luar biasa ini untuk berdiet vegetarian dan menolong umat manusia menunjukkan karakter dan tingkat pemahaman spiritual yang dalam yang jauh melampaui usianya. Dan teladan dirinya dan Shakuntala Devi di atas menunjukkan bahwa menjadi vegetarian adalah keputusan bijaksana dan bermanfaat bagi kehidupan. Albert Einstein, seorang jenius terkenal yang juga vegetarian, mengatakan, “Menurut saya, cara hidup vegetarian, karena efek fisiknya yang murni terhadap temperamen manusia, akan memberikan pengaruh yang sangat bermanfaat bagi umat manusia.” 

Referensi:

1.http://www.chennaionline.com/cityfeature/Personalities/humancomputer.asp 2.http://www.hinduismtoday.com/archives/2000/5-6/2000-5-17.shtml
3.http://www.gregoryrsmith.com