[Yangpyeong] Pada tanggal 9-11 Januari 2006, para inisiat Korea mengadakan Perkemahan Anak-Anak Pencinta Kehidupan yang pertama di Yangpyeong, Korea Selatan. Acara ini diikuti oleh tiga puluh orang anak yang berumur enam hingga enam belas tahun. Acara perkemahan itu dirancang untuk anak-anak yang vegetarian maupun yang belum vegetarian tetapi ingin tahu tentang gaya hidup vegetarian. Pada perkemahan tersebut, kelompok yang kedua dapat memperoleh pengalaman dan pengetahuan yang positif tentang makanan vegetarian serta bertemu dengan teman-teman vegetarian yang baru. Lagi pula, kegiatan ini menyediakan sebuah pilihan lain bagi para orang tua yang ingin mengirimkan anak-anak vegetarian mereka untuk berkemah, tetapi prihatin akan makanan di perkemahan lainnya dan akan kegiatan seperti memancing yang bukan gaya hidup vegetarian.

Petugas Perkemahan berencana memberi pengetahuan dan pelajaran yang memungkinkan anak-anak untuk memiliki keterlibatan dan pengaruh timbal-balik pribadi. Tujuannya untuk mengajar mereka tentang welas asih terhadap semua makhluk hidup. Sebagai contoh, anak-anak memulai perjalanan ke sebuah Perusahaan Makanan Vegetarian milik inisiat dan melihat bagaimana “daging” dan kue bola vegetarian dibuat dari protein kedelai. Selama perjalanan, semua anak menaruh perhatian yang besar terhadap proses produksi daging vegetarian dan bahkan mencatatnya dengan seksama. Mereka lalu menonton video tentang manfaat dari pola hidup vegetarian, cara membuat hamburger dan daging tusuk vegetarian dari kedelai, lalu menyantap makanan tersebut dengan cuma-cuma. Terlebih lagi, anak-anak yang bukan vegetarian takjub bahwa daging yang berbahan dasar kedelai itu jauh lebih enak daripada daging yang sesungguhnya.

Selanjutnya, tim dapur Pencinta Kehidupan mempersiapkan makan malam vegetarian yang bergizi dan sesuai dengan cita rasa anak-anak, tanpa memakai bahan yang pedas dan asin. Makanan ini memakai sayuran organik agar anak-anak dapat mempelajari bahwa makanan vegetarian itu lezat dan menyehatkan.

Kesempatan berinteraksi yang lain tiba ketika para peserta mengunjungi dua bagian organisasi perlindungan hewan CARE (Hak Hewan untuk Hidup Berdampingan di Bumi), di mana banyak anjing, kucing, kelinci, ayam, dan hewan lainnya yang menyambut anak-anak tersebut. Dalam bagian CARE yang pertama, anak-anak mempelajari tentang bagaimana para staf menyelamatkan dan mengasuh hewan yang terbuang, terluka, dan kelaparan. Di bagian yang kedua, di mana hewan-hewan yang terluka memperoleh perawatan yang intensif, anak-anak dapat merasakan penderitaan binatang dan membelai mereka dengan kasih sayang. Kegiatan ini memberi kesan yang kuat terhadap anak-anak bahwa kita harus memelihara hewan kesayangan seolah-olah mereka merupakan salah satu anggota keluarga kita.

Selain itu, seorang inisiat yang merupakan guru biologi sekolah menengah umum, mengajar anak-anak tersebut tentang bagaimana melakukan pemotongan tiruan dengan memotong kertas dalam bentuk organ-organ bagian dalam hewan tersebut dan meletakkannya dalam posisi yang benar pada suatu gambar guntingan yang besar dengan bentuk manusia atau katak. Dengan demikian, guru itu menjelaskan, ”Kita dapat menekankan bahwa hewan-hewan juga memiliki hak untuk hidup.”

Selanjutnya, setelah beberapa kegiatan bermain di luar ruangan, anak-anak membentuk kelompok-kelompok kecil dan mengungkapkan daya cipta mereka dengan melukis gambar tentang Zaman Keemasan dan membicarakan seperti apa seharusnya zaman baru itu. Sebagai contoh, ada yang menggambar gunung dan sungai dengan banyak binatang, dan menerangkan bagaimana gambarnya berhubungan dengan lingkungan di Zaman Keemasan. Kemudian, anak-anak tersebut mengikuti pelajaran untuk menemukan rasi-rasi bintang di langit pada waktu malam secara bergiliran dengan menggunakan teleskop astronomi. Pada akhir perkemahan, para peserta mencicipi kacang chestnut, ketela rambat, dan makanan vegetarian lezat lainnya yang dipanggang pada api perkemahan dan mereka bermain kembang api.

Sebelum kembali ke rumah, anak-anak tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para saudari dan saudara sepelatihan yang mengajar dengan kasih sayang dan membantu mereka dalam perkemahan. Mereka menyatakan bahwa kegiatannya jauh lebih menyenangkan dan berarti daripada yang mereka bayangkan, dan mereka memastikan ingin ikut kembali jika diadakan perkemahan sejenis di masa mendatang.

Sepanjang Perkemahan, Anak-Anak Pencinta Kehidupan dan para pahlawan muda di Zaman Keemasan yang ikut serta dalam acara ini dapat menjadi teladan kasih bagi semua makhluk dan lingkungannya. Mereka diharapkan dapat menyebarkan pesan welas asih dan perlindungan alam kepada sesamanya. Para inisiat Korea sangat berbahagia akan hasil dari kegiatan yang positif ini, dan berdasarkan keberhasilan ini, perkemahan akan terus diadakan setiap musim panas dan musim dingin di tahun-tahun mendatang. ♥

<<

Daftar Isi

>>