Dunia Cerita

Kenangan Di Tahun-Tahun Awal —

Cinta Ilahi antara Guru dan Murid-Murid

 

 
 

Sebuah Persembahan Sederhana
untuk Guru Tercinta: 1995

Pada hari dimana kantor Guru di Hsihu resmi dibuka, para murid penetap menyiapkan biskuit, permen, buah-buahan dan makanan berkah lainnya, dan dengan sabar menunggu kedatangan-Nya. Kemudian, terdengarlah sambutan tepuk tangan, kami melihat Guru yang kelelahan, berjalan pelan-pelan sambil dibantu oleh seorang murid.  Kemudian terpikir olehku, sehari sebelumnya Dia baru saja pulang dari perjalanan ke luar negeri dan hampir tidak sempat beristirahat sebelum didesak untuk memotong pita pada upacara peresmian. Saat tenggelam dalam pemikiran ini, hati saya merasa pilu. 

Tiap potong kayu untuk kantor itu, sebuah bungalo kayu yang sangat indah, sudah dipotong, diamplas dan dicat dengan teliti oleh para murid. Bangunan itu adalah sebuah hadiah kecil untuk menyatakan rasa syukur kami kepada Guru atas kerja keras-Nya yang terus-menerus untuk umat manusia. Kami dengan tulus berharap supaya itu dapat memberikan-Nya sebuah tempat untuk bekerja dan beristirahat, bernaung dari angin dan hujan. 

Tersentuh oleh pengabdian yang besar dan tulus dari para murid, Guru berkata, ”Pada awalnya, saya tidak siap menerima hadiah besar seperti ini dari kalian, tetapi ketulusan kalian telah menyentuh saya. Hari ini, saya menerima pemberian kalian sehingga di masa yang akan datang orang lain akan tahu betapa baiknya murid-muridKu melayani Guru mereka.” 

Setelah itu, Guru bercanda, “Apakah saya berhak mendapatkan hadiah sebesar ini hanya karena saya telah mengajar kalian selama sepuluh tahun?” Saya kebetulan berdiri di samping Guru sehingga saya dengan asal menjawab, “Ini sangat masuk akal.” Lalu Guru melanjutkan, “Benarkah? Apakah guru sekolah kalian juga menerima hadiah sebesar ini setelah sepuluh tahun mengajar?” dan saya menanggapi dengan bercanda, “Itu tergantung bagaimana mereka mengajar!”  

Sungguh mengejutkan saya, Guru begitu rendah hati dan langsung merasa sangat malu, dan saya juga terlalu malu untuk berkata apa apa lagi. Tapi, nyatanya, bagi murid-murid-Nya, sebuah sumbangan seperti kantor Hsihu bukanlah sebuah bayaran yang cukup jika dibandingkan dengan bahkan satu milyar rahmat besar yang dianugerahkan Guru kepada kami setiap hari di kehidupan kami!

Mata Kristal Guru: 1985
Merasakan Untaian Kasih: 1991
Sebuah Persembahan Sederhana untuk Guru Tercinta: 1995