Warga yang Indah
di Bumi
Selingan Rohani
Oleh Inisiat Hao Guang, Taoyuan, Formosa (Asal dalam bahasa China)

Gelombang udara yang dingin melewati Formosa bagian utara. Kami sedang berkendara dengan kecepatan tinggi ketika tiba-tiba kami melihat seseorang di sebelah kiri jalan. Setelah melihat dengan lebih baik, kami menemukan bahwa ia adalah seorang pria yang sedang membungkuk ke depan dan mengambil sesuatu dengan sepasang penjepit. Ada Sebuah kantung plastik hitam yang besar di sebelahnya. "Apa yang ia ambil? Jika ia harus keluar dalam cuaca dingin ini untuk mengambil sesuatu yang dapat didaur ulang, ia pasti begitu melarat. Mungkin ia membutuhkan bantuan." Kami memarkir mobil kami tidak jauh dan berjalan menujunya, bertanya-tanya apa yang sedang ia kerjakan. Sedikit yang kami sadari kemudian bahwa jawabannya akan menjadi kejutan seluruhnya

Ia membelakangi kami dan sedang membungkuk ke depan untuk mengambil sampah di pinggir jalan dan meletakkannya ke dalam kantungnya. Sambil kami melihatnya mengulang tindakannya, perasaan simpati kami kepadanya tergantikan dengan kegembiraan. Kami berpikir, "Kami harus mengenalinya lebih baik." Kami berbicara kepadanya dengan keras dan jelas, "Apakah Anda mengambil sampah, Tuan? Mengapa Anda melakukan ini?" Ia terlihat seperti sekitar enam puluh tahun, wajahnya terukir dengan garis-garis ketuaan. Ia menjawab dengan suara yang tidak tenang dan serak, "Ya, saya mengambil sampah karena saya menemukan tempat ini kotor!" Tersentuh dengan dalam melalui jawabannya, kami memujinya sepenuh hati, "Anda benar-benar orang yang baik! Di mana Anda tinggal? Apakah Anda sering datang ke sini untuk mengambil sampah?" Ia seorang pria yang rendah hati yang tidak menerima pujian atas pekerjaannya. Ia melanjutkan apa yang ia sedang lakukan, menanggapi hanya sesekali dengan sedikit kata-kata, "Ada banyak orang melakukan perbuatan baik! Ini benar-benar bukan apa-apa. Tempat ini sangat kotor. Saya tinggal di sekitar. Ketika saya memiliki waktu, saya datang untuk membersihkan sampah sebanyak mungkin yang saya bisa."

Bayangan hitam pria tua ini dan sedikit kata-kata sederhana yang ia katakan tetap tinggal dalam pikiran kami. Tuhan mengajarkan kami melalui pria ini bahwa kita sebaiknya tidak menunggu sampai kita hidup dalam kehidupan yang berlimpah dan dilengkapi dengan pengetahuan yang kaya sebelum kita memberi sumbangan kepada dunia. Jika kita peduli dan jika kita memiliki kasih, kita selalu dapat mengambil tindakan kapan pun. Dengan segera, banyak ide muncul dalam pikiran saya: menggunakan peralatan makan yang ramah lingkungan ketika makan di luar, membawa kantung sampah untuk membersihkan lingkungan ketika melakukan latihan di taman, membawa makanan anjing vegetarian untuk memberi makan anjing yang berkeliaran ketika pergi mendaki gunung, mengulurkan kepedulian dan bantuan yang tepat waktu kepada teman-teman tunawaisma dan dengan tetap melafalkan Nama-Nama Suci dan mengingat Tuhan. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan atmosfer yang positif bagi seluruh makhluk hidup. Jika kita dapat selalu mengingat untuk membagikan kasih kita dengan dunia di sekitar kita, saya percaya kita semua dapat menjadi warga paling indah di Planet Bumi.