Semua
hal di sini sangat tidak abadi; bahkan nyawa kita sendiri bukanlah
milik kita. Bila nyawa kita itu sungguh milik kita, maka kita selalu
dapat mempertahankannya. Tetapi tidak, nyawa kita kapan saja dapat
diambil tanpa peringatan, persetujuan, dan ijin apa pun dari kita,
bahkan tanpa sepengetahuan kita; akan tetapi hal ini tidak berlaku bagi
para praktisi Quan Yin: Kita mengetahui sebelum kita meninggal. Kita
mengetahui tiga hari, seminggu, kadang kala sebulan atau tiga bulan
sebelumnya, kadang kala lebih lama dari itu – untuk mempersiapkan
segalanya sebelum kita meninggalkan dunia ini. Orang-orang awam lain
tidak mengetahui ini; mereka tidak mengetahui saat kehidupan akan
diambil dari mereka. Mereka bahkan tidak mengetahui saat istri, suami
atau anak-anak tercinta mereka akan diambil dari mereka atau kadang
kala bahkan mereka diambil bersama-sama.
Jadi, itulah takdir manusia yang menyedihkan
di dunia ini, demikian juga semua makhluk hidup yang lain; manusia
tidak mengetahui waktu kematian mereka. Bahkan nyawa kita bukanlah
milik kita. Namun, masing-masing dari kita melekat pada semua hal yang
tidak abadi ini, dan kita menghentikan diri kita dari banyak
petualangan. Sebagai contoh, kadang kala kita ingin melakukan ini dan
itu atau pergi ke sini atau ke sana. Tetapi karena kita demikian
melekat pada lingkungan dan keadaan sekitar , kita tidak memiliki
keberanian untuk memulai hal-hal yang baru atau melakukan sesuatu yang
lebih mengasyikkan kehidupan kita. Malahan, kita hanya menghabiskan
hari-hari kita keluar masuk jalan raya, masuk ke mobil dan keluar
rumah, terus-menerus, dari hari kita lahir hingga hari kita meninggal.
Kadang kala kehidupan sangat membosankan,
tetapi kita tidak memiliki keberanian untuk mengubahnya atau tidak
berinisatif untuk mengubah pola keberadaan kita. Hanya karena kita
terlalu terbiasa hidup seperti itu, tinggal dimana kita berada dan
memiliki orang-orang yang biasa berada di sekitar kita; kita tidak
dapat meninggalkan mereka; kita tidak dapat meninggalkan semua ini.
Kita merasa seperti kehilangan sesuatu bila kita tidak tinggal bersama
mereka atau kita tidak tinggal di sana. Kebanyakan makhluk hidup
seperti itu, dan itulah alasannya mengapa kita terus berinkarnasi lagi,
lagi dan lagi. Kita selalu menginginkan sesuatu yang tidak kita miliki,
dan kemudian kita kembali lagi kepada apa yang kita miliki. Itu saja.~~Artikel
Selanjutnya
Satu-satunya Cara Mengembangkan
Kebijaksanaan Tertinggi
Metode yang dapat
Menghilangkan Jejak-Jejak Keturunan Genetik