Guru Berkata
 

 

Pola Makan Vegan Organik:

Solusi bagi Masalah “Penghancur Peradaban” Bumi

Pesan video dari Maha Guru Ching Hai, “Para Pemimpin Melindungi Masa Depan Kita: Langkah dan Prioritas Terkait Perubahan Iklim” London, Britania Raya, 3 November 2010 (Asal dalam bahasa Inggris) (DVD#915)

 

Hallo. Salam hormat tertinggi dari saya, bagi Tuhan di dalam diri Anda: para tokoh Yang Mulia, pengambil-pengambil keputusan yang terhormat di Kerajaan Britania Raya, dan para undangan yang tersambut, Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian yang pemberani. Merupakan suatu kehormatan besar bagi saya dapat bergabung dengan kehadiran Anda pada pertemuan urgen ini.

Sebagaimana yang Anda ketahui dengan baik, terdapat banyak bahaya global yang dihadapi oleh seluruh kehidupan di muka Bumi. Para ahli sering menyoroti enam ancaman utama sebagai hal yang paling menekan dan mendesak di zaman kita, yaitu: perubahan iklim, kekurangan air, kelangkaan pangan, penggundulan hutan, kehancuran lautan dan, punahnya keragaman hayati. Meskipun masing-masing ancaman itu sendiri dapat menyebabkan cukup banyak kerusakan untuk menjadi apa yang disebut sebagai “penghancur peradaban,” kemunculan mereka secara bersama akan menyebabkan keruntuhan global, dan seluruh kehidupan di planet dapat terhancurkan.

Seperti kebanyakan dari Anda, saya bertanya pada diri sendiri, siang dan malam, bagaimana kita dapat berhenti menapak ke arah malapetaka ini. Tapi saya khawatir bahwa realitas saat ini telah terlalu mendesak. Para ilmuwan mengatakan bahwa jaminan air untuk sekitar 80% penduduk dunia terancam akibat kekeringan dan sistem sungai yang tercemar, menyusutnya gletser dari Amerika Selatan hingga ke Himalaya, dan level air bawah tanah yang semakin surut setiap tahunnya. Pada tahun 2009, untuk pertama kalinya, jumlah orang yang menderita kelaparan melebihi 1 miliar, sementara bencana mengancam keamanan pangan bagi lebih banyak orang. Setiap tahun, hutan tropis seukuran Negara Bagian New York dibakar menjadi rata dengan tanah, melepaskan 17% emisi karbon dioksida dunia secara total, lebih banyak dari seluruh emisi transportasi digabungkan. Lebih dari 70% spesies ikan kita berkurang, dan sisanya dapat lenyap dalam puluhan tahun mendatang. 

Sebuah studi terbaru oleh Perserikatan Bangsa-bangsa menemukan bahwa tanaman-tanaman dan hewan-hewan saat ini lenyap 1000 kali lebih cepat dibanding rata-rata kepunahan secara alami, dimana ekosistem pendukung-kehidupan yang vital yang dapat segera menjadi rusak dan tak terpulihkan. Dan Anda benar, kita memiliki pemanasan global. Bahkan dengan batasan emisi gas rumah kaca yang ketat, temperatur iklim Bumi masih diperkirakan untuk meningkat hingga 3,5 derajat Celsius dalam beberapa dekade, yang akan menyebabkan kematian hutan hujan Amazon, angin topan dahsyat menghantam kota-kota kawasan pantai, pelepasan gas metana yang luas dan tak terkendalikan dari permafrost yang meleleh, dan pada akhirnya, kepunahan massal. Kita telah melihat bahwa bencana telah semakin sering terjadi, berlangsung lebih lama dan, lebih mematikan. Oleh karena itu, jika enam faktor ini tidak dihentikan dengan segera, kita berisiko kehilangan segalanya. Segalanya! Jadi mohon pertimbangkan apa yang benar-benar dipertaruhkan saat ini, apa yang benar-benar terpenting, prioritas mendesak pada saat ini. Ini bukan hanya reputasi politik atau ekonomi. Ini adalah kehidupan, kehidupan yang nyata, dari seluruh penduduk Bumi: manusia, hewan, tumbuhan, pepohonan, dll.

Sekarang, meskipun ada situasi menakutkan yang terjadi, para peneliti ternama telah mengidentifikasi satu penyebab utama dari seluruh masalah ini, dan bahkan terdapat satu solusi untuk menyelesaikannya. Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-bangsa (FAO) pada 2006 menyatakan bahwa: “Sektor peternakan muncul sebagai salah satu dari dua atau tiga kontributor paling signifikan bagi masalah-masalah lingkungan yang paling serius, pada setiap taraf dari lokal hinggal global,” yaitu, kepunahan keragaman hayati, penggundulan hutan, degradasi tanah, polusi, perubahan iklim, penangkapan ikan secara berlebihan, dan yang lainnya. Jadi, tidaklah mengejutkan bahwa pada bulan Juni 2010, sebuah laporan yang dikeluarkan oleh Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa dan Komisi Eropa menyimpulkan bahwa suatu pengurangan yang substansial dari dampak-dampak lingkungan hanya akan memungkinkan dengan perubahan pola makan seluruh dunia secara substansial, meninggalkan seluruh produk hewani.

Sekarang, mari kita lihat setiap “penghancur peradaban” satu demi satu, untuk melihat bagaimana setiap hal ini digerakkan oleh konsumsi daging. Anda mungkin tak akan pernah melihat sepotong daging dengan cara yang sama lagi.

1. Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah penghancur peradaban. Dan penyebab utamanya adalah: meningkatnya peternakan. Saya rasa Anda telah mengetahuinya. Laporan 2006 dari FAO PBB, “Bayangan Panjang Peternakan,” diikuti oleh penelitian terkait pada tahun 2009, yang menemukan bahwa hewan ternak dan produk sampingannya bertanggung jawab atas setidaknya 51% emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia. Dan saya tahu bahwa pengaruhnya adalah 80% atau bahkan lebih. Penemuan lebih terkini yang dipublikasikan oleh Akademi Nasional Ilmu Pengetahuan AS dan Institut Porsdam Jerman untuk Riset Dampak Iklim juga mengarah pada dampak luar biasa besar dari industri peternakan terhadap perubahan iklim.

Terlebih lagi, produksi peternakan menggunakan 70% dari seluruh lahan pertanian dan hampir sepertiga dari seluruh permukaan tanah planet. Kita telah tiba pada titik di mana para ilmuwan iklim saat ini sangatlah cemas sehingga mereka bahkan berpikir untuk mengambil cara darurat untuk memanipulasi alam pada skala besar melalui tehnik geologi yang berisiko. Tapi jika kita mengembalikan lahan-lahan ini ke keadaan alami lagi, seperti hutan dan padang rumput, lahan-lahan itu akan dengan mudah menyerap banyak emisi di masa depan.

Juga mohon untuk diingat bahwa industri hewan adalah sumber metana dan nitrooksida terbesar yang diciptakan manusia, gas rumah kaca yang 72 kali dan 300 kali lebih kuat, berturut-turut, dibanding CO2. Dan metana, meskipun jauh lebih parah daripada karbon dioksida, namun hilang jauh lebih cepat, dalam waktu sekitar 12 tahun dimana dibandingkan dengan CO2 yang butuh waktu hingga berabad-abad untuk hilang. Oleh karena itu, menghentikan produksi peternakan akan mendinginkan planet dengan cepat, yang sangat diperlukan jika kita berpikir tentang titik puncak iklim yang semakin dekat.

Selain itu, seperti yang ditetapkan oleh Institut Rodale di AS, jika lahan dunia yang dapat digarap terolah secara organik, maka 40% dari CO2 di atmosfer akan secara otomatis diserap oleh tanah. Juga, sebuah studi di Jerman menemukan bahwa mengonsumsi makanan vegan organik dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berhubungan dengan makanan hingga 94%. Wah! Pikirkanlah itu.

Sekarang, secara singkat menyinggung tentang biaya finansial. Ilmuwan Belanda telah mengkalkulasi bahwa perubahan yang kuat menuju pola makan vegan yang sehat tidak hanya akan mengurangi pemanasan global secara dramatis, ini juga akan menghemat 80% biaya mitigasi iklim pada tahun 2050.

 

2. Kelangkaan Air

Selain menjadi penyebab pencemaran air yang utama, peternakan mengonsumsi sumber daya yang berharga ini dalam jumlah yang sangat besar, dimana diperlukan sebanyak 200.000 liter air untuk setiap kilogram daging sapi, sedangkan hanya sebagian kecil dari jumlah itu, atau 2.000 liter, diperlukan untuk setiap kilogram kacang kedelai, misalnya. Dengan kata lain, memakan empat hamburger mengorbankan jumlah air yang setara dengan jumlah air yang dibutuhkan satu orang dalam satu tahun untuk mandi. Wah! Pikirkanlah lagi hal itu.

Dan sementara 1,1 miliar orang tidak memiliki akses air bersih, termasuk 6.000 anak yang meninggal setiap hari karena minum air yang tercemar (dan itu ada dalam nurani kita), 1 triliun meter kubik air bersih tersia-sia untuk memelihara hewan ternak. Apakah kita benar-benar merampas dari anak-anak kita sumber daya yang berharga seperti air hanya demi sepotong daging yang memuat penyakit beracun, penyebab penyakit tetapi yang mudah digantikan itu? Saya yakin Anda semua setuju, Bapak dan Ibu sekalian, bahwa ini tidaklah dapat diterima.

 

3. Krisis Pangan

Untuk memenuhi kebutuhan dari populasi yang terus meningkat, semakin banyak ilmuwan dan ahli lain menegaskan logika dan efisiensi dari mengurangi peternakan agar makanan dapat diberikan kepada orang-orang secara langsung. Peternakan saat ini dikembangbiakkan dan digemukkan dengan hampir setengah dari suplai biji-bijian dunia, sementara hampir 11 juta anak, sebagian besar tinggal di negara dimana biji-bijian ini ditanam, meninggal dunia, secara ironis, karena kelaparan setiap tahunnya. Sementara itu, biji-bijian yang disediakan secara langsung dapat dengan mudah memberi makan lebih dari seluruh populasi dunia.

 

4. Penggundulan Hutan

Bapak Stern dari Brentford, Britania Raya, penulis utama Stern Review tentang Ekonomi Perubahan Iklim, mengusulkan penghindaran penggundulan hutan sebagai metode pengaturan emisi gas rumah kaca yang paling ekonomis. Ya, 91% hutan hujan Amazon telah dibabat sejak 1970, paru-paru Bumi kita, dapat dihubungkan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan pemeliharaan hewan ternak. Dan, faktanya, FAO PBB menyatakan bahwa sektor peternakan adalah penggerak utama penggundulan hutan global.

 

5. Keruntuhan Perairan Dunia

Penyebab utama di sini, sekali lagi, adalah produk-produk hewani. Perserikatan Bangsa-bangsa baru-baru ini melaporkan bahwa penangkapan ikan yang terus menerus dapat menguras seluruh kehidupan di laut hanya dalam beberapa dekade. Tapi masalahnya bukan hanya konsumsi ikan. Penyebabnya juga adalah konsumsi daging, karena sebanyak 50% ikan dibunuh setiap tahunnya, atau puluhan juta ton kehidupan laut, diberikan sebagai makanan hewan ternak, bukan untuk manusia. Babi dan ayam mengonsumsi makanan laut enam kali lebih banyak dibandingkan konsumsi seluruh populasi Amerika, dan dua kali lebih banyak dibandingkan konsumsi orang Jepang. Pikirkanlah itu! Jadi jika kita menghentikan seluruh produk hewani – ikan, telur, daging, dan susu – kita akan menyelamatkan lautan, menyelamatkan iklim; dan seperti yang kita temukan selanjutnya, kita dapat menghentikan kepunahan keragaman hayati.

 

6. Kepunahan Keragaman Hayati

Industri peternakan adalah penyebab utama berkurangnya spesies margasatwa ditingkat yang mengkhawatirkan. Pada sebuah studi pada bulan Oktober 2010, para peneliti Belanda menemukan bahwa melindungi area alami tidaklah cukup untuk menghentikan kepunahan flora dan fauna yang berlangsung dengan cepat ini; sebaliknya, salah satu kebijakan yang paling efektif adalah beralih ke pola makan non-hewani, yaitu makanan nabati.

Sekarang, sebagian dari kita mungkin bertanya: Dapatkah dunia kita benar-benar menghapus industri daging global dan semua menjadi vegan? Fakta memberitahu kita, “Ya, kita bisa.” Dan insting manusia untuk mempertahankan hidup memberitahu kita bahwa kita harus.

Seperti yang ditulis oleh ahli ekonomi AS yang terhormat Jeremy Rifkin pada tahun 2002, “[Konsumer dunia yang lebih kaya] menyukai makan pada titik tertinggi pada rantai makanan global sementara sesama manusia lainnya menderita kelaparan. Kita telah amat terlambat untuk suatu diskusi global tentang bagaimana cara terbaik untuk mempromosikan pola makan vegan yang beragam, berprotein tinggi bagi umat manusia.”
Mantan Wakil Presiden AS Al Gore dan Direktur Institut Goddard NASA untuk Studi Luar Angkasa Dr. James Hansen, kedua-duanya merujuk kepada menghapus daging sebagai “satu-satunya hal paling efektif” yang dapat kita lakukan untuk mengurangi jejak karbon kita. Demikian juga ketua iklim Tuan Stern menyatakan di depan publik bahwa: “Pola makan vegetarian lebih baik.” Mantan penasihat Bank Dunia, Dr. Robert Goodland, menyebut “pola makan yang lebih maju, ini” sebagai “solusi iklim yang terlewatkan.” Dan Dr. Rajendra Panchauri, Ketua Panel Antar Pemerintah Urusan Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-bangsa, mengatakan: “Sebuah pergeseran besar menuju pola makan nabati sangatlah penting jika kita ingin memiliki sebuah kesempatan untuk mencegah bencana. Dalam kaitannya dengan tindakan seketika … mengurangi konsumsi daging jelas adalah kesempatan yang paling menarik.”

Kesempatan baru untuk industri makanan, konsumen, dan pemerintah ini benar-benar cerah. Terdapat banyak cerita sukses dari orang-orang yang bergabung dengan industri makanan vegan, dan juga peternak yang beralih dari peternakan menuju pertanian vegan organik. Riset juga memberi tahu kita bahwa produk nabati sebagai alternatif produk hewani bukan hanya sehat, tapi juga menggunakan lebih sedikit energi bahan bakar fosil, menciptakan lebih banyak kesempatan kerja berkelanjutan, dan sedang menanjak popularitasnya karena kualitasnya, yang juga termasuk cita rasa yang lezat.

Para analis juga mengatakan bahwa harga daging dan susu akan menanjak dengan tajam karena risiko iklim yang tinggi, “peak oil,” dan biaya lingkungan yang ekstrem, sementara industri peternakan, yang sudah sangat bergantung pada subsidi untuk bertahan, menjadi semakin usang. Dan kita mengetahui bahwa saat ini para pekerja industri hewani bahkan juga menderita beberapa kondisi terburuk secara fisik, emosional, psikologis, dan mental. Telah tiba waktunya dimana kita maju ke jalan yang lebih baik dan lebih mulia sebagai suatu masyarakat. Dan pemerintah dapat menggunakan subsidi mereka untuk memberi manfaat terbaik bagi orang-orang, dengan mendukung praktik pertanian vegan organik yang menyelamatkan-Bumi dan mendukung industri makanan yang menyehatkan, berkelanjutan, dan efisien dalam menggunakan sumber daya.

Dengan kecepatan konsumsi kita saat ini, para peneliti Pendanaan Kehidupan Margasatwa Dunia telah mengatakan bahwa kita membutuhkan planet ke dua. Jika pemerintah dunia berhenti mendukung peternakan dan perikanan, dan sebaliknya dengan bijak mendukung produksi makanan vegan organik, mereka akan menghemat empat per-lima biaya mitigasi iklim, menghemat banyak biaya pencemaran air, dan menghemat biaya kesehatan sekitar $AS 1 miliar akibat penyakit terkait daging seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, kegemukan, keracunan makanan, dll, dan masih banyak lagi.

Sekarang kita dapat mencegah lebih dari 20 juta kematian di seluruh dunia yang berkaitan dengan daging per-tahun, jika kita beralih ke pola makan vegan. Tak ada lagi penderitaan bagi orang-orang yang kita cintai, tak ada lagi perpisahan dini, tak ada lagi kesedihan bagi diri kita dan diri orang lain; dan secara alami kita akan menikmati kehidupan yang lebih panjang, lebih sehat, lebih menyenangkan, dan lebih menggembirakan. Bahkan tanpa adanya “penghancur peradaban” yang mengancam kelangsungan planet kita, pola makan vegan organik akan sangat meningkatkan kualitas hidup kita, juga secara spiritual. Hal itu dapat mengekang krisis air dan pangan, dan memulihkan sistem pendukung kehidupan alam. Itu juga merupakan satu-satunya solusi iklim yang paling cepat, efektif dalam biaya, dan yang paling memungkinkan, solusi yang dapat diimplementasikan oleh setiap negara.

Kesimpulannya, hanya melalui solusi vegan organik barulah kita dapat menyelamatkan planet kita.

Bapak dan Ibu yang terhormat, saya memohon kepada Anda sekalian dan para pemimpin untuk membantu dunia kita, mohon selamatkan planet kita. Saya sangat ingin untuk tidak kehilangan harapan saya, dan harapan setiap orang lainnya, karena manusia penuh dengan perhatian, cerdas, berani, dan merupakan anak-anak Tuhan. Saya hanya dapat menambahkan doa-doa tulus saya pada doa-doa Anda, agar bersama-sama kita akan melakukan apapun yang memungkinkan dan benar-benar efektif untuk menyelamatkan planet kita demi kepentingan anak-anak kita. Terima kasih banyak atas kepercayaan dan semangat Anda yang penuh perhatian.

Semoga Anda selalu bijaksana, penuh kasih, dan diberkahi oleh Yang Ilahi. Kasih, kasih.

 

Untuk menyaksikan liputan Supreme Master Television mengenai pesan video ini, silakan mengunjungi:  http://video.Godsdirectcontact.net/magazine/WOW1559c.php