Perkembangan Positif di Planet Bumi

Tahun yang Damai Telah Datang

Oleh Grup Berita Ohio (Asal dalam bahasa Inggris)  

Tahun lalu ada banyak kemajuan positif, dimana negara-negara dan rakyatnya telah menghentikan perselisihan dan mengupayakan perdamaian di planet kita. Banyak negara, beberapa di antaranya mempunyai sejarah peperangan yang panjang, telah menyetujui perjanjian diplomatik antar negara.

Pada tanggal 26 November, Tahun Emas 3 (2006), sebuah perjanjian gencatan senjata telah ditetapkan antara Israel dan Palestina. Baru-baru ini, telah diadakan  konferensi dua hari di Petra, Yordania yang dihadiri oleh para peraih Nobel dan pemuda Israel dan Arab, yang berpusat pada upaya untuk membawa perdamaian di Timur Tengah.

Keterangan:                                                                                                        

Anggota Rancangan Perdamaian Everest (dari kiri ke kanan) Micha Yaniv (Israel), Ali Bushnaq (Palestina), Dudu Yifrah (Israel), bekerja untuk menyebarkan pesan perdamaian ke seluruh penjuru dunia dengan mengundang orang-orang dari berbagai macam keyakinan bersama-sama, terutama orang-orang Israel dan Palestina.

Hubungan antara Korea Utara dan Selatan juga mengalami kemajuan pesat. Pada tanggal 17 Mei, Tahun Emas 4 (2007), kereta api membawa penumpang dari selatan dan utara, kemudian berjalan dengan tujuan Korea Utara dan Selatan secara berurutan. Kereta api trans-Korea ini dijalankan untuk pertama kalinya setelah 56 tahun.

Keterangan:                                                                                                               

Kereta api trans-Korea melambangkan terhubungnya kembali ikatan erat rakyat Korea yang telah ada sebelumnya.

Banyak perdamaian yang terjadi antara warga di dalam negeri. Partai pemerintah Palestina Fatah dan Hamas membentuk persatuan pemerintah yang baru pada bulan Maret dengan bantuan diplomatik dari Arab Saudi, dan sebuah gencatan senjata baru yang mulai diberlakukan secara efektif pada hari Rabu, 16 Mei, di Kota Gaza.

Keterangan:                                                                                                         

Ratusan rakyat Palestina membawa bendera kuning Fatah dan bendera hijau Hamas untuk turun ke jalan untuk menuntut perdamaian kepada pemerintah, sehari setelah gencatan senjata berjalan.

 

Pada bulan April Tahun Emas 4 (2007), Afghanistan, sebuah negara dengan konflik internal selama berpuluh-puluh tahun, kini bersama-sama membentuk sebuah partai politik antar etnik, United National Front (Front Nasional Bersatu). Partai baru ini berjanji untuk mengakhiri konflik dalam negeri dengan cara yang demokratis.

Keterangan:                                                                                                             

Unjuk rasa damai rakyat Uganda untuk mendukung pembicaraan damai Desember 2006.

 

Di Uganda, kelompok separatis telah memilih negisosasi setelah perang dimana mereka menegaskan kembali komitmen perdamaian mereka dan menyetujui untuk duduk bersama dengan beberapa negara Afrika untuk membicarakan persatuan. Pemimpin negara Sudan, Chad, dan Republik Afrika Tengah telah menandatangani perjanjian yang memperbaharui perjanjian persatuan untuk perdamaian di negara mereka. Dalam negeri Republik Afrika Tengah, sebuah perjanjian perdamaian telah ditandatangani oleh salah satu kelompok oposisi pada bulan Februari. Pada bulan yang sama, salah satu kelompok terbesar di Darfur, Sudan telah menyetujui untuk gencatan senjata dan menyatakan bahwa mereka siap untuk memulai pembicaraan damai dengan pemerintah.  

Keterangan:                                                                                                                   

Anggota delegasi pemerintah Sudan pada pembicaraan damai di Abuja, Nigeria.

Pemimpin Pasukan Pembebasan Sudan di Darfur menandatangani Perjanjian Perdamaian Darfur dan menyatakan sumpah di Khartoum, Sudan.

 

India dan Pakistan kini bekerja sama dan hidup secara harmonis untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi warga Kashmir, sebuah negara yang telah lama mendambakan perdamaian. Dan hal yang sangat penting adalah perjanjian nuklir yang ditandatangani oleh kedua negara untuk melindungi wilayah Kashmir dari bencana nuklir.   

Keterangan:

Menteri Luar Negeri Pakistan, Khursheed Kasuri (kiri depan), dan rekan dari India Pranab Mukherjee (kanan depan), di New Delhi berkumpul untuk melanjutkan pembicaraan damai.

 

Pada bulan November Tahun Emas 3 (2006), Menteri Dalam Negeri Nepal dan kepala juru bicara Maoi menandatangani Perjanjian Perdamaian Umum untuk pelucutan senjata, acara itu mengikutsertakan para pemimpin pemberontakan untuk menjadi bagian dalam pemerintahan transisi. Kedua partai telah sepakat untuk mentaati syarat-syarat dalam perjanjian.

Keterangan:                                                                                                              

Para pemuda di wilayah Bara, Nepal, membaca koran dengan judul di halaman depan: “Konflik Bersenjata Telah Berakhir”

 

Pemerintah Filipina bertemu dengan Kelompok Pembebasan Islam Moro (MILF) dan menawarkan pengakuan akan pemerintahan sendiri kepada warga Moro. Perjanjian yang bertujuan pada perdamaian ini mengakhiri salah satu konflik antar warga terlama di dunia.   

 

Di Propinsi Aceh, sebuah wilayah di Indonesia, partai oposisi setempat masih menentang untuk bekerja sama walaupun telah terjadi gempa bumi yang dahsyat pada tahun 2004 di Laut Hindia. Akan tetapi, pada bulan Desember Tahun Emas 3 (2006), penduduk bergembira dengan keikutsertaan mereka dalam pemilihan langsung mereka yang pertama, dan hal ini menggambarkan perkembangan positif dari dua tahun proses negosiasi perdamaian di daerah itu. Di Laut Pasifik, empat kelompok milisi telah berkomitmen untuk melakukan pelucutan senjata pada tanggal 19 Mei, demi untuk menunjukkan kepada kominutas nasional dan internasional bahwa mereka sungguh berkomitmen untuk perdamaian.

Di samping cerita-cerita yang membesarkan hati ini, langkah-langkah yang sama telah dilakukan di banyak tempat yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Dengan berkat yang luar biasa dari Tuhan, semakin banyak pemimpin di dunia yang disadarkan akan pentingnya perdamaian dan bekerja bersama demi masa depan yang cemerlang dan indah di atas Bumi.