Kasih dalam Tindakan

Thailand

 

Menyiapkan Perbekalan Darurat dan
Menyalurkan Kepedulian Tuhan Kepada Korban Banjir

 

 

Oleh Grup Berita Bangkok, Thailand
(Asal dalam bahasa Thai)

 

Pada tanggal 22 hingga 24 Mei 2006, angin musim hujan barat daya menciptakan hujan lebat yang terus-menerus selama tiga hari tiga malam dan menyebabkan banjir yang besar serta tanah longsor di beberapa daerah utara Thailand. Daerah yang terkena musibah mencakup empat provinsi, yaitu Uttaradit, Sukhothai, Phrae, dan Phitsanulok. Banjir yang berasal dari hutan pegunungan membawa reruntuhan ke daerah dataran rendah. Jembatan, jalanan, dan tempat kediaman dekat pegunungan hancur semuanya serta memakan banyak korban jiwa.

Para inisiat setempat segera membentuk regu untuk memberikan bantuan perbekalan darurat bagi para korban selama empat hari berturut-turut. Bantuan pertama mulai dari tanggal 22 Mei ketika para inisiat melihat bahwa jalan dan jembatan menuju Kabupaten Chor-Hair, Provinsi Phrae terputus dan dipenuhi oleh lumpur. Rekan inisiat diberi tahu oleh Organisasi Administrasi Kelurahan tentang bantuan air minum yang dibutuhkan oleh para korban yang selamat. Karena itu, mereka memberikan 60 lusin botol air minum untuk 283 keluarga. Mereka kemudian menyiapkan barang-barang bantuan berupa beras, minuman yoghurt, kecap, minyak, susu kacang, barang-barang kebutuhan sanitasi, dan detergen untuk para korban banjir.

Pada hari kedua, tanggal 26 Mei, para inisiat menuju ke desa Moo ke-7, Kecamatan Mae-Phoo, Kelurahan Lab-Lae, Provinsi Uttaradit yang merupakan tempat paling parah terkena banjir. Mereka memasak makanan vegetarian untuk sekitar 200-300 korban dan biarawan di sana. Mereka seterusnya melanjutkan perjalanan ke desa Moo ke-11 untuk menyalurkan barang-barang bantuan bagi para korban yang selamat, lalu menuju ke desa Moo ke-2, Kecamatan Hua-Dong. Di sana mereka disambut oleh orang-orang yang telah menunggu lama untuk memperoleh makanan serta barang-barang bantuan darurat lainnya.

Mengantarkan barang-barang bantuan dalam keranjang dengan tali untuk menyeberangi jembatan yang rusak.
Memberikan makanan vegetarian kepada korban banjir.

Pada hari berikutnya, tanggal 27 Mei, regu penolong berangkat ke desa Moo ke-9, Desa Natong, Kabupaten Chow Hair, dan Provinsi Phrae. Agar bisa mencapai desa tersebut, regu penolong harus melintasi jembatan rusak dengan mengikatkan diri mereka pada seutas tali lalu mengayun ke seberang. Barang-barang bantuan ditempatkan di dalam keranjang yang diikat dan diayunkan ke tempat tujuan di seberang. Petugas dari Pusat Pertolongan Bencana Departemen Kemasyarakatan membantu para inisiat memindahkan barang-barang bantuan ke seberang untuk disalurkan ke lebih banyak orang. Dengan berkah Tuhan, semua tugas distribusi dapat dilaksanakan dengan aman.

Ketika para inisiat sampai di Desa Natong, mereka mendapatkan bahwa mereka merupakan regu penolong pertama yang tiba. Mereka dengan segera menyalurkan barang-barang bantuan, di antaranya adalah beras dan berbagai makanan kaleng. Mereka lalu menjelaskan bahwa regu mereka berasal dari Asosiasi Internasional Maha Guru Ching Hai di Thailand dan Guru mereka sangat prihatin terhadap para penduduk desa. Dia mengirimkan cinta kasih-Nya melalui para inisiat dan barang-barang bantuan agar bisa memberikan mereka penghiburan secara materi dan rohani. Banyak yang mengucap syukur atas bantuan tersebut. Regu lainnya pergi membantu di Desa Namklai dan Desa NamJom untuk menyediakan barang-barang bantuan bagi kepala desa di dua desa tersebut agar disalurkan kepada penduduk di desa mereka.

Pada hari berikutnya, tanggal 28 Mei, beberapa inisiat kembali ke Desa Natong untuk memberikan makanan vegetarian dan minuman kepada sekitar 89 tenaga penolong yang telah bekerja keras memperbaiki jembatan, dan sebagainya. Para tenaga penolong tersebut mengatakan bahwa makanan vegetariannya lezat.

 

Beritahu teman tentang artikel ini